MERANCANG SEKOLAH MASA DEPAN
Kita bicara berapi-api tentang keinginan memiliki sekolah unggul, tetapi pada praktiknya sudah merasa puas dengan kualitas yang sedang-sedang saja – David Gardner
Akhir-akhir ini banyak orang mempertanyakan eksistensi sekolah, “untuk apa sekolah?”. Mengapa eksistensi sekolah sekarang dipertanyakan? Ada apa dengan kelas-kelas di sekolah kita? Ada apa dengan guru-guru di sekolah kita? Ada apa dengan siswa-siswa mereka ? Agar sekolah kita tidak dipertanyakan kualitasnya oleh masyarakat maka diperlukan perancangan yang dapat menunjukan peran sekolah bagi masa depan masyarakat. Sekolah masa depan adalah sekolah yang memberikan perubahan masa depan masyarakat menuju lebih baik. Sekolah masa depan adalah sekolah yang mampu membangun peradaban.
Untuk merancang sekolah masa depan, berangkatlah dari visi yang benar. Visi sekolah masa depan adalah “pembelajaran berkelanjutan sepanjang hayat”. Sejak 14 abad yang lalu, Nabi kita, Muhammmad SAW telah mencanangkan visi sekolah masa depan “pembelajaran berkelanjutan sepanjang hayat” sebagaimana sabda beliau “menuntut ilmu itu mulai dari dari buain ibu sampai liang lahat”. Setiap rancangan untuk mengembangkan sekolah harus berangkat dari visi ini. Dengan menetapkan visi ini akan memberikan energy yang besar di mana setiap orang terdorong untuk belajar. Siswanya terus belajar, gurunya terus belajar, karyawannya terus belajar, kepala sekolahnya terus belajar, orang tua terus belajar, penyelenggara sekolah terus belajar. Sekolah benar-benar menginspirasi setiap orang untuk terus belajar. Organisasi sekolah menjadi organisasi pembelajar dan menghasilkan perubahan yang nyata.
Setelah kita menetapkan visi, maka langkah berikutnya untuk merancang sekolah unggul masa depan adalah sebagai berikut :
1. Rencanakan sekolah sebagai pusat sumber daya masyarakat
Mengapa sekolah kita hanya sebagai tempat formalitas belajar siswa mulai jam 07.00 WIB sampai jam 12.00 WIB ?. Sehingga sumber daya sekolah yang besar itu belum termanfaatkan secara optimal. Mengapa tidak disinergiskan bangun hubungan sekolah, rumah, bisnis, keuangan, kesehatan, penerbitan, kegiatan keagaman, kegiatan pemberdayaan masyarakat ?. Sehingga sekolah menjadi bagian yang integral dari kehidupan masyarakat di sekitar sekolah itu. Bayangkan sebuah sekolah memiliki kelas belajar untuk anak pra sekolah, anak sekolah, orang tua siswa, para lansia. Bayangkan di sekolah ada masjid, bank, swalayan, klinik kesehatan, sport center, psikoterapi, cafeteria. Bayangkan ada kegiatan bisnis yang dilakukan oleh siswa sekolah bersama masyarakat. Orang juga mengambil peran membantu menjadi guru. Pembelajaran Sekolah sebagai miniature kehidupan masyarakat yang benar-benar menyatu dengan masyarakat.
2. Identifikasi Kebutuhan Pelanggan Sekolah Anda
Tanyai siswa, orang tua siswa, tokoh masyarakat, pejabat, pengusaha, penyelenggara sekolah di tingkat yang lebih tinggi, apa yang mereka harapkan dari sekolah kita. Sebar kuesioner kepada mereka. Ajak bicara mereka. Temukan kebutuhan mereka terhadap sekolah masa depan. Masyarakat harus merasakan sejak awal bahwa keberadaan sekolah kita akan membantu merealisasikan impian mereka. Sekolah harus menjadi solusi atas masalah masyarakat.
3. Berikan Jaminan Kualitas (Quality assurance) yakni Jaminan Keberhasilan dan Kepuasan
Setiap bisnis yang sukses di dunia selalu dimulai dengan berani memberikan jaminan (garansi) produknya dan kepuasan pelanggannya. Mengapa sekolah tidak berani memberikan jaminan kualitas atas lulusannya. Sekolah seharusnya menjadikan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) sebagai jaminan kualitas. Hasil pengamatan penulis terhadap sekolah-sekolah yang berhasil di Indonesia adalah sekolah-sekolah yang berani memberikan jaminan kualitas lulusannya dan kepuasan orang tua siswanya. Berikut ini contoh jaminan kualitas sekolah islam :
Jaminan Kualitas Lulusan TK Islam :
1) Tuntas tugas perkembangan standar ‘Hurloc’
2) Mengenal Allah dan Rasulnya
3) Mengenal berbakti pada orang tua
4) Mulai terbiasa dengan do’a sehari-hari dan kalimah toyyibah (ungkapan kata yang baik )
5) Mengenal baca dan hitung dasar
6) Siap bersekolah (tidak nangis, tidak di tunggu, menerima otorita orang lain)
Jaminan Kualitas Lulusan SD Islam :
1) Sholat dengan kesadaran
2) Senang membaca
3) Disiplin
4) Percaya diri
5) Berbakti kepada orang tua
6) Tartil Baca Alquran
7) Tuntas bidang studi (rata-rata individu 8,5)
8) Hafalan juz amma
9) Berperilaku sosial baik
10) Berkomunikasi dengan baik
11) Budaya bersih
12) Membaca efektif (kecepatan membaca
Jaminan Kualitas Lulusan SMA Islam :
1) Setiap siswa menjadi seorang pelajar unggul sesuai dengan potensinya.
2) Mampu menerapkan filosofi perkembangan berkelanjutan pada proses belajar mereka sendiri
3) Tumbuh dalam budaya berbasis nilai islam yang tercermin dalam akhlak mulia
4) 95 % siswa dijamin mencapai nilai A (8,5 – 10) dalam bidang akademis
5) Memiliki keterampilan berpikir dan memproses lebih tinggi melampaui standar kebanyakan lulusan sekolah lain
6) Memiliki kelengkapan bekal sebagai pekerja berpengetahuan dan berketerampilan sesuai profesi yang akan dijalaninya
7) Mampu menggunaka teknologi canggih yang tersedia di sekolah
Agar sekolah bisa mencapai jaminan kualitas lulusannya maka penyelanggara sekolah (Dinas pendidikan dan yayasan) harus memberikan jaminan kualitas penyelenggaraan sekolah sebagai berikut :
1) Menjamin semua pengelolah, guru dan karyawan Amanah dan Profesional
2) Menjamin semua pengelolah, guru, karyawan dan siswa berperilaku islami
3) Menjamin semua proses manajemen dan proses belajar mengajar sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah
4) Menjamin kelengkapan sarana prasarana yang mendukung semua siswa berkembang potensi keunggulannya sesuai jenis kecerdasannya
5) Menjamin sekolah dapat beroperasi secara berkesinambungan dan berkualitas
6) Menjamin semua siswa (orang tua) bisa menjangkau biaya sekolah
7) Menjamin sekolah bisa cepat, tepat, adil, santun dan sayang dalam merespon segala hal
8) Menjamin semua lingkungan sekolah dalam kondisi selalu nyaman, bersih, sehat, rapi dan indah
4. Rencanakan kurikulum integrative yang mampu mengintegrasikan pertumbuhan pribadi, keterampilan hidup, belajar untuk belajar, dan konten (isi).
Kurikulum menjadi pedoman dalam proses pembelajaran untuk menumbuhkan siswa menjadi manusia yang utuh yang berkembang seluruh potensi kecerdasannya; spiritual, emosional, kognitif, kinestetik, dan potensi fitrahnya; tauhid, islam, iman, dan ihsan.
Rancang kurikulum pendidikan berkelanjutan yang terdiri dari :
1) Kurikulum pertumbuhan pribadi, meliputi rasa percaya diri, motivasi, keterampilan berkomunikasi dan keterampilan menjalin relasi.
2) Kurikulum keterampilan hidup, meliputi pengaturan diri, pemecahan masalah secara kreatif, perencanaan karier, manajemen, dan teknologi berbasis computer.
3) Kurikulum “belajar untuk belajar” meliputi keterampilan mengasah otak dan keterampilan belajar cepat, membangun habit belajar sepanjang hayat.
4) Kurikulum isi dengan tema-tema terpadu.
5. Gunakan metode pembelajaran dan penilaian terbaik di dunia yang dapat melayani semua ragam kecerdasan dan semua gaya belajar.
Sekolah masa depan menerapkan metode belajar cepat terpadu yang mudah dan menyenangkan bagi siswa. Caranya dengan mengintegrasikan setiap pelajaran dengan music, seni, dan drama(bermain peran). Setiap kelas di desain relaks, cerah tenang dan mengasyikkan. Dalam pembelajaran semua terlibat dan mengambil peran. Semua ragam kecerdasan terlayani. Howard Gardner, seorang ahli psikologi menemukan bahwa pada diri anak terdapat paling sedikit 8 kecerdasan yang sering disebut dengan kecerdasan majemuk (Multiple Intelligent).